Monday, September 30, 2013

Stop Pertambangan di Pulau-Pulau Kecil!








Wow, hampir sebulan setelah acara kita yang terakhir! Seneng banget kemarin kita ketemu dengan banyak orang-orang yang menarik, belajar bareng buat tas belanja dari kaos bekas, dan menemukan cara mengurangi sampah di Jakarta. 
Mau lihat foto-fotonya? Bisa langsung ke laman Facebook kita, dan jangan lupa di like ya!
Di bulan terakhir ini, selain nunjukkin semua orang tas-tas belanja keren kita, kita juga sibuk merencanakan acara Kongkow Ijo ke-dua! Temanya:
Stop Pertambangan di Pulau-Pulau Kecil!
Tau ga?
  • Pulau Bangka (bukan yang deket Belitung) di Sulawesi Utara terletak daerah yang indah banget dengan keanekaragaman hayati bawah laut yang luar biasa! Namanya Segitiga Terumbu Karang, dan sudah lama menjadi bagian dari Rencana Strategis Pariwisata Nasional yang terkenal dengan situs-situs penyelaman. 
  • Sebuah izin telah diberikan bupati pada sebuah perusahaan untuk menambang bijih besi di pulau kecil itu! Bukan hanya bisa merusak ekosistem bawah laut, tapi juga mengancam kehidupan dan kesejahteraan penduduk lokal di sana, yang kebanyakan nelayan. 
  • Pengadilan di Makassar sudah memutuskan bahwa pemberian izin itu salah, dan harus ditarik kembali, tapi tetep aja aktivitas pertambangan akan lanjut.
  • Hampir 100% penduduk lokal di Bangka dan pulau sekitarnya menolak adanya pertambangan. Banyak yang hidupnya tergantung kehidupan laut dan pariwisata. 
Bangka cuma salah satu contoh aja dari ancaman yang diakibatkan oleh pertambangan di pulau-pulau kecil di Indonesia. Di acara Kongkow Ijo ke-dua, kita bakal diskusi tentang pertambangan dan kampanye #SaveBangkaIsland, belajar membuat “jempol-jempol ijo” untuk dukung kampanye, dan tentunya nyanyi bareng dengan Kaka ‘Slank’ - penggagas petisi kampanye #SaveBangkaIsland.
Acaranya bakal seru banget! Jadi dateng ya ke: 365 Eco Bar di jalan Kemang Raya No. 6, Jaksel (sebelah toko buku Aksara), Rabu 2 Oktober dari jam 6 sore sampai selesai :). Jangan lupa daftar acaranya di laman Facebook Kongkow Ijo ke-dua. 
Selagi menunggu, kami bisa paraf petisinya dan tahu lebih lanjut tentang kampanye SaveBangkaIsland di sini. Ayo kita buat Kongkow Ijo ke-dua ini lebih baik dan lebih rame! Jadi jangan lupa ajak keluarga dan temen-temen kamu ke acara ijo yang paling keren di Jakarta :)
Sampai ketemu di sana ya!

Friday, September 27, 2013

Indonesian coral reef rescue

Andy - SELAMATKAN LAUT KIhttp://andinurmuhammad.co.id/



Selasa kemaren aku baru aja pulang dari Pulau Bangka, Sulawesi Utara. Keadaannya udah kritis! Kita harus buru-buru dukung penduduk setempat menolak pertambangan PT MMP!
Tapi apa dulu nih masalahnya? 
Jadi, Pulau Bangka itu salah satu pulau favorit aku. Aku udah 4 kali nyelem di sana. Alamnya super indah, terutama lautnya! Terumbu karangnya bisa buat lautnya warna biru banget. Kalo ga percaya, liat aja video di atas.
Luasnya cuma 4700 hektar, penduduknya ribuan orang, kebanyakan nelayan. 
Nah, ada rencana pertambangan bijih besi gede-gedean di situ oleh perusahaan China namanya PT MMP. Ini udah jelas ga beres! 
Pertama, peraturannya* aja uda jelas ga memperbolehkan! Pulau yang di bawah 5000 hektar ga boleh ditambang. Pengadilan tinggi Makassar udah perintahkan supaya ijinnya dicabut! Tapi masih aja berjalan..
Kedua, daerah itu kan bagian segitiga terumbu yang udah dijanjiin perlindungannya oleh 6 kepala negara, termasuk Pak SBY. Kalau rencana ini jadi, pasti ancur semua, dan keindahaan laut kita bisa hilang. 
Ketiga, kalau terumbu karang ancur, ikan pada ilang, otomatis nelayan pasti akan kehilangan kerjaannya dan kehidupannya! Belum lagi yang bakal digusur untuk bikin pertambangan ini. Yang paling rugi ya penduduk lokal!
Jadi udah ilegal, merusak, dan ditolak penduduk, tapi masih aja, rencana berjalan. Kemaren aku denger peralatan drill segala udah sampe ke pulau. 
Makanya aku buat petisi ini. Aku pengen supaya Bupati Minahasa Utara, Sompie Singal dan Gubernur Sulut, Harry Sarundajang (yang katanya gubernur hijau itu), menarik izin PT MMP, dan bertindak untuk nyelametin pulau ini!
Tapi supaya mereka denger, kita harus teken terus, socmed, media, segala cara pokoknya. Yang bisa kamu lakukan sekarang, tanda-tangan petisiku ya! Terus jangan lupa disebar ke temen-temen kamu. 
Aku yakin, kalo bareng-bareng, kita bisa.

Kaka “Slank”
@FishGod
*UU No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Thursday, September 26, 2013

TIP'S AND TRICK

Setiap makhluk hidup di muka bumi ini penting keberadaannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hutan, satwa liar, dan juga manusia saling berkaitan
karena masing-masing memiliki fungsi dan peran yang penting dalam menjaga keseimbangan. Erni Suyanti Musabine, seorang dokter hewan perempuan berusia 
37 tahun adalah satu dari sedikit dokter yang memiliki komitmen besar dengan perannya dalam penyelamatan satwa liar di Sumatera terutama Bengkulu. Erni 
kerap kali keluar masuk rimba belantara, dan pedalaman hutan untuk menyelamatkan satwa liar dan buas yang tengah terluka. 

Tak hanya medan yang berat seperti rimba belantara yang harus ditempuh ketika harus menyelamatkan satwa liar yang terluka, namun juga terbatasnya fasilitas 
medis yang ada menjadi sebuah hambatan yang besar. Tapi Erni tidak sedikitpun gentar dengan komitmennya dalam menyelamatkan satwa-satwa liar itu. 
Meskipun, dalam upaya penyelamatan satwa liar di tengah hutan belantara, tanggung jawab Erni tidak semata mengupayakan keselamatan hewan-hewan yang menjadi pasiennya, namun Erni juga harus bertanggung jawab atas nyawanya dan para petugas penyelamatan yang
berada di bawah kendalinya. Hal tersebut membuat  jenis pekerjaan seperti ini tidak populer dan hanya sedikit peminatnya.Erni mengungakapkan bahwa kelangsungan hidup satwa liar sangat tergantung 

pada manusia. Sehingga, manusia mestinya memiliki kesadaran untuk memikul tanggung jawab tersebut. Dan Erni adalah seorang perempuan dan satu dari 
segelintir dokter hewan yang memikul tanggung jawab penyelamatan satwa liar itu sebagai seorang manusia yang berkesadaran.

Hutan tidak semata menjadi dunia perburuan dan perambahan, tempat kejantanan dimanifestasikan. Hutan adalah sebuah saksi betapa femininitas dimanifestasikan dalam bentuk kepedulian dan kelembutan seperti yang dilakukan Erni sebagai dokter satwa langka, dengan tangan dan kemampuannya, melakukan penyelamatan terhadap satwa liar yang membutuhkan tangan manusia untuk melanjutkan perannya: hidup di hutan, alam bebas, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

walcome to the jungle